Awalnya aku tak mengira bila arang yang dulu kau genggam
yang membuat tanganmu berubah legam
yang kau simpan disela kasur setiap malam
adalah rencana yang ingin kau coreng ke hatiku
Hingga kini kan aku memang tidak menduga
bila bata yang kau semedikan di lemari
adalah dendam yang kau simpan di api sekam
dan sampai kau menghujamkannya ke wajahku semalam
aku masih di awan
inilah luka pertama yang telah kau bingkis dalam kado ulang tahunku
yang pitanya kau jalin dengan air mataku
lain kali bila kau ingin memaki
beri kabar dulu
Agar aku tahu menghunus pisau
hidangan untukmu
juga agar kau tau ketakutanku akan kau!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar