Rabu, 28 April 2010
puisi terbaru 2009
SUBUH
Menjelang fajar
Kulipat selimut malam
Yang selalu memberi kehangatan
Kutepiskan tirai jendela
Dan kubiarkan angin menembus
Tempat semediku
Kuambil air wudlu
Yang senantiasa menyirami kalbu
Dan membawaku dalam ketenangan
Lalu kubersimpuh menghadap Illahi
Memohon dan memuji kebesaran-Nya
Keagungan-Nya dan kemuliaan-Nya
Dan kasih sayang-Nya
Terpatri setiap dentang waktu
Memberi kedamaian dan kebahagiaan
Ya Illahi
Aku bersyukur atas segala nikmat-Mu
PERASAANKU
Ada resah
Yang tak mungkin hilang
Terselip mesra dalam geming sayuku
Menepis semua rasa yang kabur
Terlena mengumbar janji
Memang sungguh naif
Bila harius ingkar
Ada yang tersisih dari hatiku
Entah ada apa denganku
Sekian lama memendam rasa
Tak pernah terungkap
Akutakut tuk bicara
Hanya diam membisu
Sekilasbayangan yang terlintas
Ada seulas senyum terlewat
Tapi hambar tercipta
Meski membuatku tersipu
Mungkin ini hanya mimpi
Yang terbersit dalam anganku
Sanpai kapan aku miliki perasaan ini
Aku takut tuk mengungkapkan
Karena ada yang terselip disini
Harus aku sadari
Bahwa aku merindukanmu
Dalam setiap anganku
puisi para remaja, bukan hanya cinta semata
RINDU
Rindu akan keagungan
Pujaan serta pujian umat
Yang ada hanya semu menatap jiwa
Rintihan luka mendendangkan sukma
Ini ...........
Teramat sulit menerka
Apa, iya, mengapa ...?
Sayang ....
Hanya gagal menari-nari
Diantara kemiskinan lman
POTRET KEHIDUPAN
Meniti sajak
Dalam bait-bait peradaban
Begitu samar dan semu
Sebuah potrer kehidupan
Yang tampak hanya bayang-bayang diri
Dalam panggung kehidupan
Semu menatap jiwa
Tuk ikuti alur perjalanan
Yang kian jauh
Menuju gebang suci
Dan akhirnya ...
Diam .....
Terpaku .........
Membisu .......
Bukan lagi tanpa suara
Tapi jeritan hati
Dalam mimpi abadi
ASA ESOK HARI
Malam panjang mengikis waktu
Dan menapak demi sebongkah hati
Mencari makna dari keduaan
Ketakutan akan mimpi-mimpi buruk
Terbayang hingga pagi tak ada lagi kepastian
Menangkap bayang-bayang semu
Di balik rona-rona kehidupan
Akankah tumbuh secul harapan
Untuk jalan panjang
Meniti hari esok penuh damai
PENANTIAN
Sering kutatap langit tanpa bintang
Yang menghiasi wajah tanpa cela
Yang selalu menyungingkan senyum
Tanpa tersenyum,
Kosong dan hampa
Bintang sembunyi dibalik awan
Yang tak berkabut
Dan bulan muncul tanpa sinarnya
Menyimpan sejuta kemuraman
Sepi, bisu
Tanpa suara
Dan kini .........
Di ujung masa
Kunanti gerimis hujan
Dalam selimut asaku
puisi pendidikan hati
Rindu Kekasih
Aku temukan tubuh yang teronggok lesu
Menunduk, tak bergeming di atas altar
Hanya gumaman lirih
Keluar sebatas lenguhan
Atau kalimat panjang yang terputus
Sesekali hanya gerakan kecil
Sebuah tangan yang lemah
Menggapai sebuah harapan
Yang ia minta pada sujudnya
Apakah ini sebuah renungan
Tentang kerinduan kepada sang kekasih
Yang tak kunjung datang
Mampukah ia tuk tetap bersabar
Menanti saat ia menjemput
Kembali ke altar suci
Lalu bagaimana rindu ini terlampiaskan
Jika saat kekasih tak kunjung datang
Membawa segenggam harapan
Pada suratan kepasrahan
Mungkin ini hanya sebuah pengorbanan
Yang tuk persembahan bagi sang kekasih
Meski rindu ini menggantung
Diantara waktu yang kian berlalu
ASA YANG SIA-SIA
Kegelisahan tentang perjalanan ini
Semakin membuat diri jadi mati
Hidup seperti tiada arti
Karena rindu yang tergapai tinggal kenangan
Dan waktu sulit tuk aku lalui
Pergi dan melupakan semua cerita ini
Aku ingin bebas dari segala duka
Yang menyelimuti payung cintaku
Candu-candu yang keluar
Disetiap tarikan nafasku
Adalah kegelapan hidupku
Membelenggu aku dari hidupku
Membelenggu aku dari rinduku
Akankah kan datang
Satu harapan tentang rinduku
Yang slalu kunanti di taman bungaku
Membawa setangkai mawar
Sebagai pengobat dukaku
Hari demi hari kueja waktu
Telah sekian lama berlalu
Bungaku layu dirundung pilu
Menanti asa dalam syahdu
KITA TAK PERNAH BERJABAT TANGAN
Kita tak pernah berjabat tangan
Aku belum lagi sempat mengirim sepucuk pesan
Lewat angin yang karib dengan daun tinta
Yang menyusup ringan dan mesra
Mengecup pipi basah air mata
Kita tak pernah berjabat tangan
Lebih lagi menyusur padang gembur
Sajakmu
Aku mengupas raung dan bisik rayu kota
Yang menanggalkan kaca mata batin
Dan agaknya membersit hitam di wajahmu
Sayang, kini terlambat menyadari kehadiranmu
Kini, biarlah aku berarak dan bertarak
Sebab yang tinggal hanya jejak sajak
Berkenan menyinggung tawaf rembulamku
Yang tak juga purnama
Menyadap bersitan Cahaya Maha Cahaya
Puisi-Puisi yang puitis-puitis Buat para remaja
KUASAMU
Kusibak gelap malam
Saat rembulan sembunyi dibalik awan
Saat sepi mencengkam
Saat gulita menyelimuti awan
Kucoba bertanya kepada dedaunan
Adakah esok kukan menjelang
Datnangnya sang mentari
Di ufuk timur nan jelita
Kudapat jawab atas tanyaku
Ada dalam kuasa-Nya
Sebuah Penantian
Satu malam dalam kesepian
Saat rembulan asik dalam senyumnya
Banyak yang kuingat
Satu malam dalam kesepian
Saat angin menari-nari
Kusampaikan segala kerinduan
Satu malam dalam kesendirian
Saat ayam jantan berkokok
Aku selipkan bisikan pelan
Saat makhluk terbaring lelap
Dengan sabar aku menanti
Perantara
Bersama mimpi
Aku pelajari tentang uang
Aku jelajahi tentang nilai
Aku nikmati makna sepi
Aku dapat budi pribadi
Untuk kuserahkan esok hari
Bersama mimpi
Waktu aku datan dalam batin-Mu
Menjelang fajar
Kulipat selimut malam
Yang selalu memberi kehangatan
Kutepiskan tirai jendela
Dan kubiarkan angin menembus
Tempat semediku
Kuambil air wudlu
Yang senantiasa menyirami kalbu
Dan membawaku dalam ketenangan
Lalu kubersimpuh menghadap Illahi
Memohon dan memuji kebesaran-Nya
Keagungan-Nya dan kemuliaan-Nya
Dan kasih sayang-Nya
Terpatri setiap dentang waktu
Memberi kedamaian dan kebahagiaan
Ya Illahi
Aku bersyukur atas segala nikmat-Mu
PERASAANKU
Ada resah
Yang tak mungkin hilang
Terselip mesra dalam geming sayuku
Menepis semua rasa yang kabur
Terlena mengumbar janji
Memang sungguh naif
Bila harius ingkar
Ada yang tersisih dari hatiku
Entah ada apa denganku
Sekian lama memendam rasa
Tak pernah terungkap
Akutakut tuk bicara
Hanya diam membisu
Sekilasbayangan yang terlintas
Ada seulas senyum terlewat
Tapi hambar tercipta
Meski membuatku tersipu
Mungkin ini hanya mimpi
Yang terbersit dalam anganku
Sanpai kapan aku miliki perasaan ini
Aku takut tuk mengungkapkan
Karena ada yang terselip disini
Harus aku sadari
Bahwa aku merindukanmu
Dalam setiap anganku
puisi para remaja, bukan hanya cinta semata
RINDU
Rindu akan keagungan
Pujaan serta pujian umat
Yang ada hanya semu menatap jiwa
Rintihan luka mendendangkan sukma
Ini ...........
Teramat sulit menerka
Apa, iya, mengapa ...?
Sayang ....
Hanya gagal menari-nari
Diantara kemiskinan lman
POTRET KEHIDUPAN
Meniti sajak
Dalam bait-bait peradaban
Begitu samar dan semu
Sebuah potrer kehidupan
Yang tampak hanya bayang-bayang diri
Dalam panggung kehidupan
Semu menatap jiwa
Tuk ikuti alur perjalanan
Yang kian jauh
Menuju gebang suci
Dan akhirnya ...
Diam .....
Terpaku .........
Membisu .......
Bukan lagi tanpa suara
Tapi jeritan hati
Dalam mimpi abadi
ASA ESOK HARI
Malam panjang mengikis waktu
Dan menapak demi sebongkah hati
Mencari makna dari keduaan
Ketakutan akan mimpi-mimpi buruk
Terbayang hingga pagi tak ada lagi kepastian
Menangkap bayang-bayang semu
Di balik rona-rona kehidupan
Akankah tumbuh secul harapan
Untuk jalan panjang
Meniti hari esok penuh damai
PENANTIAN
Sering kutatap langit tanpa bintang
Yang menghiasi wajah tanpa cela
Yang selalu menyungingkan senyum
Tanpa tersenyum,
Kosong dan hampa
Bintang sembunyi dibalik awan
Yang tak berkabut
Dan bulan muncul tanpa sinarnya
Menyimpan sejuta kemuraman
Sepi, bisu
Tanpa suara
Dan kini .........
Di ujung masa
Kunanti gerimis hujan
Dalam selimut asaku
puisi pendidikan hati
Rindu Kekasih
Aku temukan tubuh yang teronggok lesu
Menunduk, tak bergeming di atas altar
Hanya gumaman lirih
Keluar sebatas lenguhan
Atau kalimat panjang yang terputus
Sesekali hanya gerakan kecil
Sebuah tangan yang lemah
Menggapai sebuah harapan
Yang ia minta pada sujudnya
Apakah ini sebuah renungan
Tentang kerinduan kepada sang kekasih
Yang tak kunjung datang
Mampukah ia tuk tetap bersabar
Menanti saat ia menjemput
Kembali ke altar suci
Lalu bagaimana rindu ini terlampiaskan
Jika saat kekasih tak kunjung datang
Membawa segenggam harapan
Pada suratan kepasrahan
Mungkin ini hanya sebuah pengorbanan
Yang tuk persembahan bagi sang kekasih
Meski rindu ini menggantung
Diantara waktu yang kian berlalu
ASA YANG SIA-SIA
Kegelisahan tentang perjalanan ini
Semakin membuat diri jadi mati
Hidup seperti tiada arti
Karena rindu yang tergapai tinggal kenangan
Dan waktu sulit tuk aku lalui
Pergi dan melupakan semua cerita ini
Aku ingin bebas dari segala duka
Yang menyelimuti payung cintaku
Candu-candu yang keluar
Disetiap tarikan nafasku
Adalah kegelapan hidupku
Membelenggu aku dari hidupku
Membelenggu aku dari rinduku
Akankah kan datang
Satu harapan tentang rinduku
Yang slalu kunanti di taman bungaku
Membawa setangkai mawar
Sebagai pengobat dukaku
Hari demi hari kueja waktu
Telah sekian lama berlalu
Bungaku layu dirundung pilu
Menanti asa dalam syahdu
KITA TAK PERNAH BERJABAT TANGAN
Kita tak pernah berjabat tangan
Aku belum lagi sempat mengirim sepucuk pesan
Lewat angin yang karib dengan daun tinta
Yang menyusup ringan dan mesra
Mengecup pipi basah air mata
Kita tak pernah berjabat tangan
Lebih lagi menyusur padang gembur
Sajakmu
Aku mengupas raung dan bisik rayu kota
Yang menanggalkan kaca mata batin
Dan agaknya membersit hitam di wajahmu
Sayang, kini terlambat menyadari kehadiranmu
Kini, biarlah aku berarak dan bertarak
Sebab yang tinggal hanya jejak sajak
Berkenan menyinggung tawaf rembulamku
Yang tak juga purnama
Menyadap bersitan Cahaya Maha Cahaya
Puisi-Puisi yang puitis-puitis Buat para remaja
KUASAMU
Kusibak gelap malam
Saat rembulan sembunyi dibalik awan
Saat sepi mencengkam
Saat gulita menyelimuti awan
Kucoba bertanya kepada dedaunan
Adakah esok kukan menjelang
Datnangnya sang mentari
Di ufuk timur nan jelita
Kudapat jawab atas tanyaku
Ada dalam kuasa-Nya
Sebuah Penantian
Satu malam dalam kesepian
Saat rembulan asik dalam senyumnya
Banyak yang kuingat
Satu malam dalam kesepian
Saat angin menari-nari
Kusampaikan segala kerinduan
Satu malam dalam kesendirian
Saat ayam jantan berkokok
Aku selipkan bisikan pelan
Saat makhluk terbaring lelap
Dengan sabar aku menanti
Perantara
Bersama mimpi
Aku pelajari tentang uang
Aku jelajahi tentang nilai
Aku nikmati makna sepi
Aku dapat budi pribadi
Untuk kuserahkan esok hari
Bersama mimpi
Waktu aku datan dalam batin-Mu
Kamis, 15 April 2010
Selasa, 13 April 2010
Senin, 12 April 2010
Ya Rabb… Jika Kelak Aku Jatuh Cinta Lagi…
Ya Rabb…
jika kelak aku jatuh cinta lagi,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu agar bertambah kekuatanku tuk mencintaiMu, dan jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku padaMu…
Ya Allah…
jika kelak aku jatuh hati lagi,
izinkanlah ku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu agar tidak terjatuhku dalam jurang cinta semu, dan jagalah hatiku darinya agar ku tak berpaling dari hatiMu…
Ya Tuhanku…
aku tidak meminta seseorang yang sempurna dari sisiMu, tidak ya Rabb…
karena Engkau pun pasti Maha Mengetahui sesungguhnya keadaanku,
Engkau tahu dulu aku ini hanyalah musuhMu yang pernah singgah di jurang nerakaMu,
dan akupun tahu, tiada seorangpun yang sempurna di dunia ini dari kesalahan atau kekurangan,
maka, aku meminta padaMu seorang yang tak sempurna ya Rabb, sehingga ia merasa sempurna ketika diriku hadir dalam kehidupannya karenaMu…
seseorang yang kan kusayangi karena kelembutan hatinya
seseorang yang kan kucintai karena keindahan akhlaknya
seseorang yang kan kukasihi karena kehalusan budinya
seseorang yang kan kukagumi karena kesantunan sikapnya
seseorang yang kan kupuja karena kerendahan hati dan kesederhanaannya
seseorang yang mau menerimaku setulus hatinya…
yang tak akan pernah ku menduakan cintanya hingga akhir hayatku tiba…
seseorang yang kan ku hibur hatinya bila ia bersedih
seseorang yang kan ku seka air matanya ketika dia menangis
seseorang yang kan ku jadikan pundakku tempatnya bersandar saat dia lelah
seseorang yang kan ku dengar seksama segala kesahnya
seseorang yang kan ku pertaruhkan nyawaku demi menjaga kehormatannya
seseorang yang ketulusan dan kesetiaan hati ini hanyalah untuknya…
yang kan slalu kujanjikan membersamainya hingga malaikat maut menjemputku tiba…
Ya Rabb…
wahai Tuhan yang memegang rahasia segala sesuatu,
jadikanlah aku ridha terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barakah apa-apa yang Engkau takdirkan, sehingga tak ingin ku menyegerakan apa-apa yang masih Engkau tunda, atau menunda apa-apa yang Engkau segerakan…
wahai Tuhan yang memegang hikmah segala sesuatu,
andai Engkau berkehendak lain,
sesungguhnya sebenar-benarnya kehidupan adalah kehidupan akhirat,
maka jadikanlah kehendakMu… bukan kehendakku…
sesungguhnya aku tidak mengetahui, sedangkan Engkau Maha Mengetahui,
takdirkanlah kebaikan bagiku dimanapun adanya, dan jadikanlah hatiku meridhainya…
Amin…
Kamis, 08 April 2010
Hilangkan saja …
Bisa kurasakan semua bias dihatinya
Bisa juga kurasakan warna pelangi di dadanya
Terbayang sudah keinginan di relungnya
Terluka dan bahagia ruanghati melihat dan merasakan semua
Jangan resah cinta
Karena ku tahu semua tak ada yang melipat asa terbalik
Kalau saja ada kebencian yang sangat
Percaya api akan membakar dan terus terbakar
Dan akan terus mencari untuk dapat membukamnya
Jangan tumpuk amarahmu cinta
Karena tak pantas onggok sampah itu kau simpan
Akan bau terus yang kau bawa
Tinggalkan rangkaian kekecewaan yang sudah ditebar
Tak akan kembali indah meski tak ada bayang yang bisa lepas
Jangan lagi ada kenangan itu
Ku tahu serpihan itu tak akan pernah pergi
Tapi bisa kau tinggal untuk tetap di kekang di ujung hatimu
Jangan biarkan terjal liku habiskan semua sahaja mu
Biarkan pergi dengan segala keangkuhan dan rasa meraja
Tak akan lama …..
Bisa juga kurasakan warna pelangi di dadanya
Terbayang sudah keinginan di relungnya
Terluka dan bahagia ruanghati melihat dan merasakan semua
Jangan resah cinta
Karena ku tahu semua tak ada yang melipat asa terbalik
Kalau saja ada kebencian yang sangat
Percaya api akan membakar dan terus terbakar
Dan akan terus mencari untuk dapat membukamnya
Jangan tumpuk amarahmu cinta
Karena tak pantas onggok sampah itu kau simpan
Akan bau terus yang kau bawa
Tinggalkan rangkaian kekecewaan yang sudah ditebar
Tak akan kembali indah meski tak ada bayang yang bisa lepas
Jangan lagi ada kenangan itu
Ku tahu serpihan itu tak akan pernah pergi
Tapi bisa kau tinggal untuk tetap di kekang di ujung hatimu
Jangan biarkan terjal liku habiskan semua sahaja mu
Biarkan pergi dengan segala keangkuhan dan rasa meraja
Tak akan lama …..
Sabtu, 03 April 2010
Langganan:
Postingan (Atom)